
Jaksa Tahan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Dana Belanja Tidak Terduga, Pasca Didemo Beruntun Tim Jejaring HAM Sikka
“Pada kesempatan ini izinkan saya membacakan surat berjudul “Pelancong Berdasi Rupiah” kepada bapak kejaksaan dan tim,” kata Suster Carlemelita.
Inilah kutipan lengkap surat dari Nitan Tana Sikka yang dibacakan Suster Carmelita.
“ Pada pertengahan April tahun 2021, media dan surat kabar rajin membuat tulisan-tulisan panas bertajuk BTT. Semua orang bertanya-tanya tentang tulisan-tulisan itu sambil bercerita tanpa menuduh siap pun. Dalam situasi yang sangat khusyuk, muncul para “pelancong” yang berpergian ke tempat-tempat rupiah. Mereka memakai dasi bergambar rupiah, tangan mereka menggenggam erat surat-surat mentah sebagai wasiat untuk menipu orang-orang yang bertanya-tanya itu. Di tempat lain muncul kelompok-kelompok siaga yang dipakai untuk mengantongi tanggungjawab, dan siap dipalu ketika ditanya tentang BTT dan perjalanannya. Mereka berpergian seperti pelancong, menetap di tempat yang tidak bertuan, dan menciptakan wasiat-wasiat panjang untuk menutupi ketamakan dan kejahatan para pemilik dasi. Sekian banyak orang terus bertanya sambil menunggu kabar baik dari meja rumah ini (semoga inspektorat provinsi mendengar ini). Sebab di sana mereka selalu disapa sebagai yang adil dan yang tegas. Merekalah yang mengetahui rute perjalanan para pelancong berdasi itu. Kepada seluruh warga bumi Nian Tana Sikka, hari ini kita akan mendengar dan melihat sikap pemimpin keadilan. Perlu kita ingat, bahwa tanah ini telah sekian lama memikul beban akibat ulah para pelancong berdasi rupiah.