Duc in Altum: Menuju Komunitas Perjuangan, Merawat Kehidupan
Surat Gembala Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu
Kita mengadakan Sinode Kedua Keuskupan Maumere pada saat pelaksanaan Sinode Para Uskup, 2021-2023, dengan tema “Menuju Gereja Sinodal: Persekutuan (Komunio), Partisipasi (Keterlibatan), dan Misi (Perutusan)”. Tentu saja, sebagai suatu sinode itu sendiri, apa yang ditekankan oleh Paus Fransiskus dalam Sinode para uskup yaitu persekutuan, partisipasi, dan misi mesti mendapat perhatian khusus dalam
sinode keuskupan kita.
Harus dikatakan dengan jelas bahwa tidak ada persekutuan, partisipasi, dan perutusan yang sejati tanpa keterbukaan kepada Roh Kudus. Roh Kuduslah yang melahirkan Gereja dan membentuk persekutuan dari anggota-anggota Gereja dengan karunia yang berbeda-beda. Roh memberi daya hidup dan daya juang bagi kita untuk ambil bagian dalam hidup menggereja dan terlibat di tengah dunia (bdk. Kis 2: 1-13). Roh
menjadi saksi utama tentang Yesus. “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku,” Yoh 15: 26).
Karena itu, keterbukaan kepada Roh Kudus menjadi satu keharusan dalam melaksanakan sinode. Tanpa keterbukaan hati dan doa, kita tidak dapat memahami bisikan Roh Kudus. Untuk itu, saya mendorong dan mendoakan agar ketika kita melakukan evaluasi rencana strategis keuskupan periode sebelumnya, membicarakan tentang situasi pastoral di keuskupan ini, mendengarkan rencana Allah sendiri dalam
situasi konkret yang kita hadapi, dan menetapkan tanggapan-tanggapan pastoral untuk periode berikutnya, budi dan hati kita senantiasa terbuka kepada Roh Tuhan, bukan kepada kepentingan pribadi atau kelompok kita sendiri.