Desaku Yang Kucinta

Perlu disadari, di samping ideal – ideal yang diharapkan, kita tidak bisa menutup mata terhadap fakta kasuistik yang menjadi persoalan di tengah gencarnya pemberdayaan dan pembangunan masyarakat desa. Ada abnormalitas kepemimpinan di desa. Persoalan – persoalan krusial muncul, akibat konflik kekuasaan dan kepentingan yang hadir berbarengan dengan kepemimpinan seorang pemimpin desa ( kepala desa ). Kasus amoral ( perselingkuhan, percabulan, pemerkosaan ), kepemimpinan yang otoriter, penggelapan dan penyalahgunaan uang ( korup ).

Persoalan – persoalan demikian, menimbulkan tersendatnya pemberdayaan dan pembangunan bagi masyarakat desa. Pemberdayaan dan pembangunan diharapkan bergerak maju, pada akhirnya bergerak untuk berjalan – jalan di tempat. Perencanaan pemberdayaan dan pembangunan tidak berjalan tuntas atau tidak berjalan sama sekali.

Sampai di sini, barangkali masyarakat menjadi kecewa dan menyesal telah salah memilih dan menempatkan orang sebagai pemimpin di desanya. Konflik kekuasaan dan kepentingan sang pemimpin desa telah mengaburkan nilai – nilai keluhuran, kemanusiaan, kebersatuan, kepemimpinan yang demokratis serta keadilan pemberdayaan dan pembangunan masyrakat desa.