Ampera, si Anjing Kesayanganku

Upaya Bebas dari Kebringasan Arkaik "Homo Necans" (Cerpen Fransis Borgias*)

Ampera, si Anjing Kesayanganku
Foto ilustrasi

 

Anjing Putihku si Ampera

Ketika aku duduk di kelas dua SD aku mempunyai seekor anjing kesayangan. Anjing itu adalah seekor jenis anjing kampung. Tetapi ia tidak kalah cerdas dari anjing-anjing ras yang sering dibangga-banggakan orang yang mahal harganya. Anjingku itu warnanya putih. Ekornya cukup panjang. Aku sangat sayang pada anjingku itu. Anjing itupun sangat dekat dengan diriku, sehingga ke mana pun aku pergi dia pasti ikut. Sebenarnya ia juga mengenal dengan baik adik-adikku yang lain dan kakakku, tetapi dia lebih akrab dengan aku. Anjingku itu juga makan sangat kuat dan lahap.

Biasanya pada malam hari, anjing-anjing kami tidak tidur di dalam rumah. Melainkan mereka tidur di kolong rumah. Mereka mempunyai tempat masing-masing di sana. Seakan-akan mereka sudah akrab dengan tempat itu sehingga tidak akan ada yang lain yang merebut tempat tersebut. Dulu di Manggarai anjing-anjing memang tidak tinggal di dalam rumah kalau malam hari. Mereka harus menjaga rumah sang tuan di luar rumah pada malam hari agar tidak ada pencuri atau orang jahat yang bisa datang mendekat.

BACA JUGA:
Jokowi Berharap Aktivitas Seni dan Budaya Bangkit Lagi
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More