
Di Indonesia, Keris Dongson Asal Vietnam Utara Produksi 700 Tahun Sebelum Masehi Hanya Ada di Museum Bikon Blewut Ledalero
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

Perlu diketahui bahwa, dalam kajian antropologis tentang teori-teori Difusi Kebudayaan,[3] Wilhelm Schmidt SVD (1868-1954) adalah salah satu pencetus teori difusi kebudayaan yang dikenal dengan sebutan “mazhab teori Kulturkreislehre” dan yang bersama rekannya Fritz Graebner SVD (1877-1934) mendalilkan bahwa “kulturkreise atau lingkaran-kebudayaan adalah lingkaran wilayah di muka bumi ini yang memiliki unsur-unsur kebudayaan yang sama, kendatipun berbeda secara geografis, dan yang terbentuk oleh karena unsur-unsur kebudayaan itu menyebar secara berkelompok ataupun satu per satu dengan melewati jarak yang jauh”. Maka mazhab Schmidt ini berpendirian bahwa keyakinan masyarakat asli akan adanya Wujud Tertinggi (Urmonotheismus) itu bukanlah suatu perkembangan baru melainkan suatu bentuk kebudayaan yang sangat tua dan yang hidup pada masa ketika tingkat kebudayaan manusia itu masih rendah. Hasil kerja etnografis W. Schmidt SVD bersama murid-murid perdana yang menjadi misionaris SVD di Flores (W. Koppers SVD, Paul Arndt SVD, B.A.G. Vroklage SVD, dll.) ini kemudian menjadi satu karya raksasa yang berjudul Der Ursprung der Gottesdee (1926) atau Asal Mula Konsep Tentang Tuhan.[4]