Watak Alienatif Turisme Komodo

Pada dasarnya semua ini adalah ide baik. Namun, ia harus diberi catatan serius hanya karena pariwisata Komodo tampak akan mengulangi masalah-masalah tua dalam industri ini, yakni pengasingan atau alienasi warga lokal. Alienisasi diartikan sebagai kondisi pengasingan dan peminggiran warga lokal. Saya memakai termin Karl Marx ini, yang ia pakai untuk mengkritisi watak dasar kapitalisme, guna melihat apakah pariwisata Komodo menguntungkan dan membuntungkan siapa.

Gelagat alienasi muncul ketika rupa kebijakan pariwisata super premium dipaksakan untuk diberlakukan di TNK. Satu, rencana pemberlakuan  membership fee 1000 USD di Pulau Komodo dan mungkin Pulau Padar berdampak pada penghilangan dua tawaran itinerary favorit ke wisatawan yang tidak mampu membayar membership fee. Ini memperpendek tour itinerary yang berdampak pada memperkecilnya keuntungan usaha wisata.

Dua, penerapan carrying capacity yang didukung dengan munculnya platform booking online ke highlight tourism attractions membatasi keleluasan dan menimbulkan ketidakpastian jualan para pelaku wisata. Ketidakmampuan memberikan jaminan bisa berdampak pada kemungkinan pembatalan reservasi ; menciptakan mata rantai negatif ekonomi pariwisata seperti  berkurangnya penyerapan tenaga kerja, berkurangnya tingkat konsumsi pertanian, perternakan dan lain sebagiannya.

BACA JUGA:
Sikap Sabar Itu Indah
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More