
Watak Alienatif Turisme Komodo
Potensi Dasar
Pariwisata Komodo dianggap sebagai salah satu destinasi wisata alam terbaik di dunia. Destinasi ini bisa bersaing dengan destinasi wisata Raja Ampat dan Galapagos. Kekuatan produk wisatanya tak hanya kadal raksasa Komodo, tetapi juga kekayaan bawah laut, dan pemandangan gugus-gugus pulau yang menakjubkan. Ini menjadi destinasi wisata Labuan Bajo memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh destinasi lain. Pada 2019 ia menarik kunjungan 221.703 wisatawan.
Dampak terbaik dari potensi dasar itu selama lebih dari satu dekade belakangan adalah sektor ekonomi. Sektor usaha seperti akomodasi, restoran, perjalanan wisata, perkapalan wisata, jasa transportasi darat-laut-udara, pertanian, peternakan, dan sektor lainnya menimbah manfaat. Keberadaan sektor usaha ini kemudian menciptakan lapangan pekerjaan dan dampak postif ekonomi lainnya.
Semua sektor itu bertumbuh bersamaan, seperti sebuah organisme yang membentuk makhluk bertubuh sempurna. Pada 2019 setoran Pendapatan Negara Bukan Pajak Taman Nasional Komodo mencapai Rp 34 miliar ; tertinggi dari seluruh taman nasional yang ada di Indonesia. Setoran ke Pendapatan Asli Daerah Manggarai Barat diperkirakan mendekati Rp 50 M, yang diperoleh dari penjualan tiket masuk, pajak hotel, restoran dan pos pendapatan lain yang berkaitan dengan usaha wisata. Akankah ia tetap bertumbuh sehat?