Warganet Tangguh, Modal Ampuh Jadi Warga Berakhlak Mulia
Terkait itu, sambung Habibi, libatkan guru, teman, dan orangtua agar tidak sembrono menyebar-teruskan hoaks atau berita viral, terlebih di grup WA.
”Selalu verifikasi dulu. Pastikan berita dan video yang diterima akurat. Cek dan ricek sebelum sharing mesti menjadi budaya kita di ruang digital,” tambah Habibi.
Sementara, dari sudut budaya digital, Direktur Mudyk Institute Riyanto menyebut ihwal perlunya terus menjaga Pancasila, Bhineka Tunggal Ika serta ajaran agama sebagai tuntunan etika dan panutan dalam berinteraksi di dunia nyata dan digital.
”Mari, selalu menghindari pemanfaatan internet secara negatif seperti perundungan, ujaran kebencian, hoaks, perjudian, bahkan kejahatan penipuan secara online,” kata Riyanto.
“Kalau sampai ketemu, pastikan stop dengan jari kita,” tutup dosen bisnis digital di Universitas Jambi itu.
Untuk diketahui, diskusi “chip in” seperti dihelat di Tanjab Barat ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).
GNLD adalah salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan dan kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.