![Timur Tengah Membara! Puluhan Roket Gempur Israel, Irak Terseret Perang](https://pojokbebas.com/wp-content/uploads/2024/11/is-748x430.avif)
Timur Tengah Membara! Puluhan Roket Gempur Israel, Irak Terseret Perang
Jakarta, Pojokbebas.com–Hizbullah dan sejumlah proksi perlawanan di Timur Tengah terus menggempur Israel dengan puluhan roket.
Sebaliknya, Israel membalas dengan melancarkan serangan darat ke pusat-pusat pertanahan Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza.
Akhir pekan lalu misalnya, Hizbullah menggempur Israel dengan menembakkan 80 roket ke wilayah utara Israel.
Serangan itu dibalas Israel dengan Israel operasi darat di Kota Beirut, Minggu (17/11). Hasilnya, empat orang tewas, termasuk juru bicara Hizbullah, Mohammed Afif.
“Serangan di Ras al-Nabaa menewaskan pejabat hubungan media Hizbullah Mohammed Afif,” kata sumber itu meminta identitasnya dirahasiakan, mengutip AFP.
Hal ini kemudian dikonfirmasi sekretaris jenderal cabang Partai Baath Ali Hijazi, yang terafiliasi dengan Hizbullah. Ia membenarkan Afif tewas saat sebuah roket menghantam gedung partai itu di Beirut.
Afif adalah bagian dari lingkaran dalam Kepala Hizbullah Hassan Nasrallah yang telah lama menjabat, yang tewas dalam serangan Israel pada September.
Selama bertahun-tahun, Afif dikejar Israel karena perannya sebagai sosok yang bertanggung jawab atas hubungan media Hizbullah.
Afif yang berperan memberi informasi kepada jurnalis lokal dan asing, sering kali dengan kedok anonimitas
Nah, gawatnya perang Israel melawan proksi Iran di sekitar Israel akan menyeret Irak ke pusaran perang.
Analisis terbaru mengatakan bahwa perang Israel sebentar lagi bisa melebar ke negara baru yakni Irak.
Dilaporkan media setempat bahwa khir pekan kemarin, Gerakan Perlawanan Islam Irak mukai serang Israel.
Irak berpotensi menjadi medan pertempuran berikutnya di Timur Tengah. Sebab, Milisi Irak, kini rajin menggempur Israel, bahkan berjanji memberikan banyak kejutan ke Tel Aviv.
Ini diyakini bisa berakhir seperti Lebanon, di mana serangan Hizbullah membawa peperangan melebar ke negeri itu.
Menurut laporan The Economist, Irak sebagai negara sudah melakukan banyak hal dengan cukup baik.
Pendapatan minyak mulai membiayai infrastrukur dan kekerasan berada di level terendah.
“Namun, upaya mereka terhambat oleh kurangnya kendali atas wilayah mereka sendiri,” tulis analisis laman itu.
“Israel mengatakan Iran menyalurkan persediaan baru rudal jarak jauh dan pesawat tanpa awak peledak ke milisinya di sana”.
Disebutkan bahwa Iran sangat marah karena Amerika membiarkan Israel menggunakan wilayah udara Irak untuk mengebomnya.
“Jadi, Irak bisa menjadi negara berikutnya yang akan ditarik ke dalam perang regional Israel,” katanya lagi.