Telapak Kaki Penjual Gula Merah di Jantung Kota Labuan Bajo

Jejak usahanya bermula dari modal recehan. Pelan tapi pasti, gula merah jualannya laris manis di tengah persaingan bisnis modern dan makin kompetitif. Pedagang berusia 80 tahun itu eksis di antara sekian pengusaha moncer dengan modal dan ilmu bisnis mumpuni. Kendati begitu, gula merah opa Goris -begitu biasa disapa- tidak terpatahkan oleh apa dan siapapun.

Telusur demi telusur, rahasia dagangannya menanjak bukan karena ilmu dagangnya yang sakti melainkan berkat telapak kakinya yang tak pernah berhenti menerobos ibu kota dari ujung ke ujung. Ia enggan ke Pasar Batu Cermin atau Pasar Baru karena ada persaingan ketat di sana.

Tak diyana, pola dagang tradisional (jalan kaki) itulah membuat dia tampil alami apa adanya di tengah  kota serba ada. Telapak kaki itu pula yang membawanya mengenal dan dikenal banyak orang (pelanggan/pembeli) di kota Labuan Bajo.

Duda lima anak itu sudah ditinggal istri selamanya. Usia senja bukan halangan untuk bekerja. Sebaliknya. pria 15 cucu itu gigih berjuang memaksimalkan energi yang tersisa. Bekerja keras, tekun dan sabar. Baca juga: Bupati Mabar Hadiri Kegiatan Penanaman Pohon Keras Di Hutan Kota Labuan Bajo

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More