Telapak Kaki Penjual Gula Merah di Jantung Kota Labuan Bajo
LABUAN BAJO, Pojokbebas.com – Telapak kakinya cuma terbalut sandal jepit. Seorang pria lanjut usia berkeliling siang hari menyusuri trotoar jalan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di jantung Kota Labuan Bajo. Dahinya tampak keriput berlumuran peluh.
Baju kaos oblong warna merah terlihat setengah basah. Sebilah bambu melekat di pundaknya yang hampir rapuh. Tangan kanannya menopang ujung bambu yang sedang menimbang beban puluhan batang gula merah. Pria lansia itu mengais rezeki seraya mendambakan kemurahan warga kota pariwisata premium Labuan Bajo.
Itulah Gregorius Garu (80 tahun), seorang petani sederhana berasal dari Kampung Cowang, Desa Loha, Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Baca juga: Warga Wae Sano Dan PMKRI Cabang Ruteng-Labuan Bajo Desak Hentikan Proyek Tambang Panas Bumi Wae Sano, Masyarakat Bukan “Kelinci Percobaan”