Telapak Kaki Penjual Gula Merah di Jantung Kota Labuan Bajo

Telapak Kaki Penjual Gula Merah di Jantung Kota Labuan Bajo
Opa Gregorius Garu (80 tahun), petani gula merah dari Kampung Cowang, Desa Loha, Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Foto : Robert Perkasa

 

LABUAN BAJO, Pojokbebas.com – Telapak kakinya cuma terbalut sandal jepit. Seorang pria lanjut usia berkeliling siang hari menyusuri trotoar jalan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di jantung Kota Labuan Bajo. Dahinya tampak keriput berlumuran peluh.

Baju kaos oblong warna merah  terlihat setengah basah. Sebilah bambu  melekat di pundaknya yang hampir rapuh. Tangan kanannya menopang  ujung bambu yang sedang menimbang beban puluhan batang gula merah. Pria lansia itu mengais rezeki seraya mendambakan kemurahan warga kota pariwisata premium Labuan Bajo.

Itulah Gregorius Garu (80 tahun), seorang petani sederhana berasal dari Kampung Cowang, Desa Loha, Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara  Timur. Baca juga: Warga Wae Sano Dan PMKRI Cabang Ruteng-Labuan Bajo Desak Hentikan Proyek Tambang Panas Bumi Wae Sano, Masyarakat Bukan “Kelinci Percobaan”

BACA JUGA:
Georgius Soter Parera, SH, MPA; Gone But Not Forgotten
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More