Dalam pandangan penulis, sampai -sampai pemerintah menetapkan tahun ini, sebagai tahun toleransi, berarti ada hal yang kurang beres dalam kehidupan bersama dalam rumah besar kita bangsa Indonesia saat ini! Berarti ada berbagai gesekan terhadap kehidupan bersama. Perlu ditata kembali dan dibenahi kembali agar jangan selalu dipersoalkan apalagi dipertentangkan ada perbedaan yang terasa unik sebagai modal dan aset bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika ini. Berbeda-beda tetap satu.
Hal ini sepertinya, sangat bertentangan dengan piranti Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Sebab sesungguhnya, istilah “Pancasila” bukanlah ‘barang’ baru bagi bangsa Indonesia. Tetapi ia telah lama menjadi sebuah ‘nilai dan ajaran ‘ lama. Kata Pancasila secara etimologis, berasal dari bahasa Jawa Kuno yang sebelumnya diserap dari bahasa Sansekerta dan Pali yang berarti ‘ sendi dasar yang lima’ atau ‘ lima dasar yang kokoh’.
Demikian pula dengan semboyan ‘ Bhinneka Tunggal Ika’ yang juga bukan sesuatu hal baru bagi Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti : berbeda-beda tetapi tetap satu ‘, menjadi moto bangsa Indonesia yang melambangkan persatuan di tengah keberagaman. Multikultural.