
Proses penyulingan dan pembuatan Sopi Kobok membutuhkan keterampilan dan kepiawaian dari seorang atau kelompok pengrajin Sopi di tiga daerah otonom ini. Setelah hasil sadapan buah pohon Nira (Enau), yang memenuhi syarat secara fisik melalui ritus-ritus adat tertentu, agar dapat memberikan hasil air nira yang banyak dan produktif.
Tentu, membutuhkan seorang yang sudah terbiasa dengan mencintai pohon tuak sebagai sahabat karib pengrajin Sopi. Mesti merasa tekun, tetap setia, bahkan memanfaatkan pohon enau secara bijaksana, agar dapat memberikan pesan moral terhadap setiap hasil ciptaan Tuhan untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia (Bdk. : Kisah Penciptaan Alam Semesta ).
Fokus perhatian penulisan tentang manfaat Sopi Kobok adalah dalam kaitan dengan dua hal kepentingan; yaitu kepentingan Sosial Budaya, dan Kepentingan Ekonomi kreatif. Secara budaya, khusus Wilayah Manggarai umumnya; Sopi, atau lazim disebut Tuak. Misalnya, Tuak Curu, Tuak Kepok Sundung, istilah khas Manggarai Timur, ini seperti sudah melekat bertahun-tahun sejalan dan seirama dengan budaya dan kearifan lokal.