Rusia Gunakan Kapal Kargo Angkut Rudal Balistik dari Iran

JAKARTA, Pojokbebas.com–Perang Ukraina versus Rusia bakal terus berlanjut  dengan ditopang senjata buatan sekutu masing-masing.

Seperti yang dilakukan Rusia, misalnya,  membawa rudal balistik dari Iran dengan menggunakan Kapal kargo  Port Olya 3.

Suplai rudal balistik dari Iran ke Negeri Beruang Merah akan digunakan untuk berperang melawan Ukraina.

Kapal kargo bermuatan rudal itu teridentifikasi citra satelit Maxar Technologies yang terlihat berada di Pelabuhan Rusia di Laut Kaspia pada pekan lalu.

Namun sebelumnya, pada 29 Agustus, Port Olya 3 berada di Pelabuhan Iran di Amirabad.

Dalam operasi pengangkutan rudal itu,  kapal mematikan transponder di beberapa titik.

Menurut Kementerian Keuangan Amerika Serikat, Kementerian Pertahanan Rusia menggunakan kapal itu untuk mengirim senjata dari negara sekutunya.

“Port Olya 3 untuk mengangkut [rudal balistik Jarak dekat] CRBM dari Iran ke Rusia,” demikian menurut Kemenkeu AS dikutip dari CNN, Jumat (13/9/2024).

Diketahui, pada awal September 2024, Kemenkeu AS juga mencatat Rusia menerima “pengiriman pertama CBRM.”

Citra satelit itu muncul sehari usai Menteri Luar Negeri Anthony Blinken mengatakan AS yakin Rusia menerima pengiriman rudal balistik Fatah 360 Iran.

“Kemungkinan akan digunakan dalam beberapa pekan di Ukraina untuk melawan Ukraina,” kata Blinken.

Fateh-360 memiliki jangkauan hingga 120 kilometer dan mampu membawa muatan seberat 150 kilogram.

Meski, muatannya lebih sedikit dari kebanyakan bom udara Rusia, bom ini akan berguna menargetkan posisi garis depan Ukraina dari jarak yang cukup jauh.

BACA JUGA:
Soroti Perang di Gaza, Paus: Israel dan Palestina Harus Bertanggung Jawab

Rudal ini ditengarai akan jauh lebih sulit untuk dicegah karena jenis balistik.

Rusia disebut-sebut akan menggunakan rudal Iran untuk menargetkan energi Ukraina, militer, dan infrastruktur sipil.

Menanggapi tuduhan itu, Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi membantah pemerintah memasok rudal balistik ke Rusia.

“Sekali lagi, AS, dan E3 [Inggris, Prancis, Jerman] bertindak berdasarkan intelijen yang salah dan logika yang keliru,” ujar Araghchi.

Dia kemudian menegaskan bahwa, Iran tak mengirim rudal balistik ke Rusia.

Hubungan Iran dan Rusia kian mesra usai perang Negeri kaapl perangBeruang Merah dengan Ukraina berkecamuk.

Menurut pejabat AS, Iran telah memasok ribuan drone Shahed ke Rusia dan membangung pabrik drone di sana selama invasi.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More