Rare Earth Elements (REE) & Rencana Tambang Gamping Di Matim (bagian 2 dari 4 tulisan)

Operasi Investasi Asing

Hingga akhir abad 20 M, operasi aliran investasi asing selalu berbasis sektor swasta, yang didukung oleh intelijen daya saing (competitive-intelligence). Misalnya, daya-saing perusahan-perusahan multinasional seperti AT&T, Coca Cola, Eastman Kodak, Ford, General Electric, Hewlett Packard, IBM, Intel, Kelloggs, 3M, Merck, Microsoft, Motorola, Procter & Gamble, Royal Dutch Shell, dan Xerox (D. Harkleroad, 1998: 13-19), hanya dapat dijelaskan oleh kinerja tata-kelola intelijen daya-saing perusahan-perusahan ini.

Namun, memasuki era globalisasi dan hiper-kompetisi awal abad 21, negara-negara Jepang, Swedia, Israel, AS, Korea Selatan, Belgia, Perancis dan Kanada adalah pionir kebijakan publik tentang intelijen daya-saing (Calof, 1998; Joyal, 1996; Meyer, 1987; Choate, 1990).

Bahkan Kanada, Belgia, dan Swiss menerapkan kebijakan intelijen daya-saing khusus Usaha Kecil dan Menengah (UKM). (Bègin et al, 2007; Bergeron, 2000b; Calof et al, 2004; Larivet et al, 2012). Negara pengembang intelijen daya-saing sejak akhir 1990-an adalah Tiongkok (Tao and Prescott, 2001), Korea (Kim and Kim, 2004), Afrika Selatan dan Australia (Bensoussan, 2003).

BACA JUGA:
Hari Komunikasi Sedunia
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More