Rare Earth Elements (REE) & Rencana Tambang Gamping Di Matim (bagian 2 dari 4 tulisan)

Maret 2003, Kengo Igarashi (2003) asal Tokyo University of Agriculture and Teknology dan rekan penelitinya asal The Institute of Physical and Chemical Research (RIKEN) di Jepang, merilis teknik deteksi kandungan REE pada batu gamping / kapur (limestones).

Jayagopal Madhavaraju dan Carlos M. González-León (2012:478-491) merilis hasil penelitian dan kajiannya tentang kandungan REE pada gamping (limestones) di Conova and Al Caloso, Mural Formation, di Cerro Caloso Pitaycachi, Meksiko.

Sejak tahun 1970-an, para ahli berbagai negara telah meneliti dan mengkaji kandungan REE pada gamping (limestones). Misalnya, tahun 1976, ahli-ahli kimia dan nuklir P. P. Parekh, P. Möller, P. Dulski dan W.M.Bauschab asal Institute of Mineralogy, University of Erlangen-Nürnberg (Jerman) dan Department of Geological Engineering, University of Tripoli (Libya), merilis hasil riset distribusi unsur-unsur kimia pada batu gamping (karakter laut) di Jerman selatan.

Hasil analisis dengan metode spektrometrik non-destructive neutron activation / Ge(Li) terhadap La, Ce, Sm, Eu, Tb, Yb, Lu, Sr, Ta, U, Sc, Th, Cr, Hf, Cs, Fe dan Rb dari P. P. Parekh dkk (1976), yakni unsur-unsur karbonat dan non-karbonat batu terbagi atas :  (1) bahan klastik  (Sc, Cr, Hf, dll.), (2) elemen bahan autigenik (REE), dan (3) unsur diagenetik (Sr, U). Koefisien distribusi REE yang efektif dihitung (Di, eff) antara CaCO3 dan air laut bervariasi dari sekitar 1400 untuk La dn sekitar 460 untuk Lu.

BACA JUGA:
Mendalami dan Memahami Prefasi Natal I, II, III
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More