Rare Earth Elements (REE) & Rencana Tambang Gamping Di Kab. Matim

Oleh: Servas Pandur (Direktur Risk Consulting Group [RCG], Jakarta)

 

Pagi Sabtu 7 Mei 1949, AF Lasut diculik oleh kolonial Belanda dari rumahnya di Yogyakarta. Di Pakem, sekitar 7 km utara Yogyakarta, Arie Frederik Lasut ditembah mati oleh kolonial Belanda. Kemudian, jenazahnya dipindahkan ke Sasanalaya Jl Ireda, Yogyakarta. Upacara pemakamannya dihadiri oleh Mr. Assaat (M. Safwan, 1976). Presiden RI Soeharto menanda-tangan Surat Keputusan (SK) No. 012 /TK/Tahun 1969 Tanggal 20 Mei 1969 yang menetapkan Arie Frederik Lasut (1918-1949) sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

 

Kita juga belajar keteladanan Panglima Besar Jenderal Soedirman.  Bahwa bagi Bangsa Indonesia, hutan memiliki nilai historis dan strategis dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Meski menderita sakit TBC semakin parah, Panglima Besar Jenderal Soedirman, pantang menyerah dan memimpin perang grilya, masuk-keluar hutan, melawan pasukan kolonial Belanda selama 7 bulan 28 hari, sejak 19 Desember 1948 hingga 10 Juli 1949.

Rute grilya Panglima Besar Jenderal Soedirman
Gambar 3. Rute grilya Panglima Besar Jenderal Soedirman, masuk-keluar hutan sejauh 1.009 km (Sumber: Diolah dari berbagai sumber).
BACA JUGA:
Rare Earth Elements (REE) & Rencana Tambang Gamping Di Matim (bagian 1 dari 4 tulisan)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More