Rare Earth Elements (REE) & Rencana Tambang Gamping Di Kab. Matim

Oleh: Servas Pandur (Direktur Risk Consulting Group [RCG], Jakarta)

 

Selain itu, hal sangat pokok menurut UNESCO (1992), yakni Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, Flores (NTT),  terletak di jantung kepulauan Negara RI dan persimpangan dua lempeng benua (Australia dan Asia) sebagai “shatter belt” garis Wallace (Wallacea Biogeographical Region) antara ekosistem berkarakter zona Australia dan zona Asia (UNESCO, 1992).

 

Sejak awal abad 20 – awal abad 21, para ahli dan sistem intelijen dunia, belum dapat menyingkap tabir, mengapa Komodo secara alamiah hidup dan bertahan di Pulau Komodo, Rinca, Padar, Flores, dan pulau-pulau lainnya di kawasan Flores, NTT. Komodo dapat bergerak dari pantai ke bukit atau bukit lokasi hingga 500 m di ketinggian; Komodo umumnya hidup di zona ekotonal antara savannah dan hutan muson (Auffenberg 1981: 92, 355).

 

Sejumlah ahli berbagai negara meneliti 100 situs World Heritage Sites (Situs Warisan Dunia) awal abad 21. Hasilnya, empat situs warisan dunia yang paling terancam akibat aktivitas manusia yaitu (1) Manas Wildlife Sanctuary di India, (2) Komodo National Park (Taman Nasional Komodo/TNK) di Negara RI, (3) Chitwan National Park di Nepal, dan (4) Simien National Park di Ethiopia.

BACA JUGA:
Segelas Kopi untuk Sejarah Bangsa
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More