Puritanisme, Pandangan Eskatologis dan Agama yang Membumi

Oleh John L Hobamatan

Puritan secara terminologis dapat diartikan sebagai aliran yang diusung sekelompok orang yang ingin memperjuangkan kemurnian doktrin dan tatacara peribadatan, begitu juga kesalehan perseorangan dan kesalehan social (jemaat).  Interpretasi tentang kesalehan perseorangan dan kesalehan sosial  menganggap kesenangan dan kemewahan sebagai dosa (Soegono, 2014). Islam murni adalah Islam yang belum tercampur ijtihad atau unsur pengaruh sosiologis (Abdullah, 2002). Itulah sebabnya puritanisme agama tidak sedikit memproduksi tegangan sosial antara berbagai elemen masyarakat bahkan kelompok agama dengan rezim yang berkuasa.

Dengan mengusung puritanisme maka sepak terjangnya pada tataran permukaan menjadi legal. Negara memberi sikap permisif karena negara melindungi kebebasan beragama para warganya. Namun sikap permisif ini memberi keleluasaan tersendiri bagi organisasi radikal untuk secara bebas menumbuhkan ideologi radikalisme yang menjadi cikal bakal terorisme.

Puritanisme di Indonesia tidak hanya diusung oleh ormas-ormas radikal tetapi juga merasuk masuk dalam kampus dan  menguasai cara pandang dan sikap intelektual masyarakat kampus. Hasil riset Setara Institute maupun Ade Armando dari Universitas Indonesia, menyingkapkan dua bentuk gerakan radikalisme agama di perguruan tinggi, yakni bentuk puritanisme agama dan bentuk ideologi-politik.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More