
Puluhan ODHA di Sikka Kabur dan Tidak Patuhi Minum Obat, KPA Kirim Obat ke Maluku, Kalimantan, Manado, dan Alor
Yan Siga mengakui pihak KPA telah berupaya menghubungi puluhan ODHA yang masuk kategori Lost Follow Up itu melalui nomor kontak mereka. “Saat dikontak, ada ODHA yang menginformasi keberadaan mereka di luar Kabupaten Sikka. Ada ODHA saat dikontak memang tersambung, tetapi yang bersangkutan tidak angkat. Sebagian besar ODHA yang itu betul-betul tidak bisa dikontak. Mereka yang tidak bisa kontak ini kita masukan ke dalam kategori Lost Follow Up,” kata Yan Siga.
Yan Siga mengakui bahwa setelah ODHA yang lost follow up itu diketahui keberadaan mereka di luar Kabupaten Sikka maka KPA Sikka mengirim obat ARV ke alamat mereka. “KPA Sikka selama ini sudah mengirim obat ke ODHA yang lost follow up dan yang diketahui alamat tinggal mereka di luar Kabupaten Sikka yakni di Maluku, Manado, Kalimantan, dan Alor,” kata Yan Siga.
Sangat Berisiko
Yan Siga menyebut beberapa risiko yang berpotensi terjadi bila ODHA lost follow up kalau tidak mengonsumi obat ARV di antaranya terjadi kekebalan virus dalam diri penyintas, dan kalau ini terjadi maka obat yang biasa digunakan selama ini tidak mempan lagi untuk menciptakan kekebalan bagi ODHA, dan bagi mereka ini dibutuhkan obat yang harganya mahal (bukan ARV).