Aku sebut sebagai panutan
Tapi panutan korupsi
Aku sebut sebagai bapak
Tapi bapak tak punya malu
Baju putih, jas hitam, dasi berwarna
Dipakai sang tuan
Tapi sayang
Koalisi bundar hitam dijalankan
Tangis rakyat tak diurus
Bidadariku
Sayapmu mengepak melantunkan melodi cinta
Menerpa melintasi imaji
Kaulah satu yang mendiam hati
Membahagiakan raga dengan penuh warna
Nada kata terdengar sendu
Mengarungi malam yang gelap
Beribu cerita yang indah
Tak akan pernah letih melengkapi hariku
Denganmu kurasakan tenang
Mahkota hati tak bersayap
Impian ini terasa sempurna
Terhibur akan canda tawamu
Bidadariku
Ini kali terima kasihku
Padamu sang pujaan hati.
*Ronaldus Jehatu, mahasiswa Unika St. Paulus Ruteng