Kendala atau hambatan yang sama pun dialami oleh siswa-siswi secara umum. Diantaranya, jaringan internet yang tidak merata dan susah dijangkau sehingga seringkali mengalami kendala karena signal buruk. Efeknya, siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran online secara serius. Hal tersebut juga dikarenakan faktor geografis dari tempat tinggal siswa yang susah dari jangkauan internet atau kuota intenet yang kurang, sehingga siswa kebanyakan tidak mengikuti pembelajaran online bersama teman-teman sekolahnya.
Tidak sedikit dari siswa/siswi juga menyalahgunakan HandPhone yang diberikan orang tua. Bukannya untuk pembelajaran online, malah mereka lebih memilih menghabiskan kuota internet untuk bermain game online (Free fire, PUBG, Tiktok,dll) yang seharusnya kuota tersebut digunakan untuk kegiatan pembelajaran secara online.
Berdasarkan wawancara terhadap beberapa siswa SMPK Immaculata Ruteng, Manggarai, Flores, NTT, berkaitan dengan kesan mereka selama proses pembelajaran daring, rata-rata jawaban mereka adalah merasa jenuh berada di rumah terus untuk mengikuti pembelajaran secara online. Selain itu, materi yang disampaikan oleh guru secara online pun menurut pendapat mereka tidak begitu memuaskan layaknya pembelajaran tatap muka. Bahkan ada beberapa siswa yang mengatakan bahwa mereka benar-benar tidak bisa menyerap atau mengerti dengan baik materi yang disampaikan oleh guru pada saat metode pembelajaran secara online.