
Paroki Katedal St. Yoseph Maumere Jadi Model Toleransi Agama dan Ekumenis di Indonesia
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis dan anggota Tim Editor & Penulis Buku 150 Tahun Paroki Katedral St. Yoseph Maumere)
Inilah beberapa ayat yang menguatkan kita para pengikut Yesus untuk terlibat dalam pelbagai tugas dan misi kemanusiaan bersama pemimpin agama lainnya dalam upaya membawa damai sejahtera, hidup bersaudara, dan bersatu dalam mewujudkan pembangunan apa pun agamanya.
Selain mengacu pada pengajaran dan praktik yang ditunjukkan Guru Ilahi Yesus Kristus di atas, panggilan untuk membangun dialog positif dengan semua pihak apa pun agama dan latar belakangnya, juga menjadi semangat pembaharuan Konsili Vatikan II melalui beberapa dokumen penting yang menggarisbawahi urgensitas dialog yang mestinya dibangun oleh Gereja Katolik dengan non-Kristen atau pun dengan penganut agama Kristen lainnya.
Beberapa dokumen Konsilisi Vatikan II yang menginspirasi sikap toleransi dan ekumene di antaranya pernyataan Unitatis Redintegratio artikel 4 dan Dokumen Lumen Gentium (artikel 69) yang menggarisbawahi beberapa hal di antaranya bagaimana Sikap Gereja Katolik terhadap agama Kristen Protestan, dan bagaimana Gereja Katolik menyatakan dengan tegas sikap positifnya terhadap Gereja-gereja Kristen dan mengharapkan suatu kerja sama dan kesatuan Gereja Kristus dan diharapkan orang Katolik menghormati saudara-saudara seiman yang menghayati iman itu dalam bentuk yang berbeda.