Paroki Katedal St. Yoseph Maumere Jadi Model Toleransi Agama dan Ekumenis di Indonesia

Oleh  Walburgus Abulat (Jurnalis dan  anggota Tim Editor & Penulis Buku 150 Tahun Paroki Katedral St. Yoseph Maumere) 

Praktik berdialog yang dilakukan Sri Paus John Paul II itu diteruskan selama masa Kepausan Sri Paus Benediktus XVI, dan masa Kepausan Fransiskus saat ini. Sri Paus Fransiskus  selama kepemimpinannya, selalu mengunjungi dan bertemu dengan para pemimpin lintas agama, termasuk saat mengunjungi Kongo pada November 2015. Dalam kunjunganya Sri Paus Paus Fransiskus  selalu menegaskan bahwa dialog antaragama  adalah keharusan.

Bahkan,  saat mengunjungi  Kota Kuno Ur, Provinsi Dhi Qar, Irak yang diyakini  tempat kelahiran Nabi Ibrahim-Bapak tiga agamaSamawi (Yahudi, Kristen, dan Islam), pada 6 Maret 2021, Sri Paus Fransikus  berkali-kali   menggarisbawahi pentingnya  persaudaraan  antar agama.Dari tempat kelahiran Nabi Ibrahim ini, Sri Paus  berkali-kali menyerukan pentingnya upaya untuk selalu menghidupkan “persaudaraan  antaragama,  perdamaian, toleransi, solidaritas dan perlindungan bagi minoritas teraniaya”, sebagaimana yang dilansir sejumlah media nasional dan internasional pada  7 Maret 2021.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More