
Paroki Katedal St. Yoseph Maumere Jadi Model Toleransi Agama dan Ekumenis di Indonesia
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis dan anggota Tim Editor & Penulis Buku 150 Tahun Paroki Katedral St. Yoseph Maumere)
Berkat kekompakan para ketua dan koordinasi yang baik dengan Pendeta Paulus Gua Mithe dan jajaran Pengurus Gereja Maranatha maka pelaksanaan KKR yang menghadirkan narasumber dari Amerika saat itu berhasil baik.
Praktik dialog, toleransi dan penghayatan ekumenis seperti di atas terus dilakukan para pastor Paroki Katedral St. Yoseph selanjutya yakni RD. Marsel Wera, dan Pastor Paroki saat ini, RD. Yohanes Satu Ndopo.
Bahkan selama masa kepemimpinan Pastor Paroki RD. Yohanes Satu Ndopo, ruang dialog dan praktik toleransi dilakukan dengan pelbagai cara di antaranya dengan memberi ruang dialog dan toleransi dengan cara melibatkan Remaja Masjid yang ada di wilayah Paroki Katedral St. Yoseph untuk menjaga keamaan dan ketertiban selama pelaksanaan liturgis Hari Raya Natal dan Paskah, dan sebaliknya Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Katedral St.Yoseph juga dilibat dalam upaya membantu mengamankan Hari Raya Idul Fitri atau perayaan keagamaan Islam lainnya. Wujud sikap toleransi juga ditunjukkan Romo Anis Satu dengan partisipasi aktifnya turut memberikan sumbangan untuk pembangunan Masjid di salah satu kecamatan di Kabupaten Sikka, dan beberapa bentuk kepedulian dan aksi kemanusiaan lainnya sepeerti memberikan bantuan sembako kepada kelompok yang beragama Islam di beberapa titik, dan mengunjungi warga yang mengalami kesusahan apa pun agamanya.”Saya pernah memberikan bantuan untuk pembangunan salah satu Masjid di Kabupaten Sikka” kata Romo Anis Satu.