Pariwisata, Industri Non Polusi yang Memiliki Multy Effect

Wawancara Eksklusif Pojokbebas dengan Aktivis Pariwisata Ani Paga

Menyambut kehadiran wisatawan ini, masyarakat di sekitar lokasi harus memiliki product knowledge tentang objek wisata tersebut. Karena itu mereka harus diberi edukasi beberapa point terkait teknik pelayanan bagi wisatawan, sekaligus diarahkan memiliki product knowledge obyek wisata tersebut.

Pojokbebas.com: Apa product knowledge itu sudah dimiliki para pekerja di sektor pariwisata?

Menyambut wisatawan itu sendiri perlu peningkatan pengetahuan para pekerja di sektor pariwisata seperti guide yang berlisensi, pekerja hotel dan restaurant maupun sektor lain yang terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata termasuk di dalamnya para pengrajin souvenir yang bernuansa budaya Manggarai.

Souvenir sendiri perlu dimodifikasi tetapi tidak menggeser bahkan menghilangkan makna filosofi budaya Manggarai seperti motif kain tenun songket yang belakangan ini kian tergeser bahkan menjiplak motif kain tenun daerah lain yang tidak relevan dengan budaya Manggarai.

Tempat wisata alam tidak perlu dipoles secara modern karena pada prinsipnya para wisatawan terutama mancanegara serta kota besar di Indonesia seperti Jakarta para calon wisatawan mengalami kejenuhan pada aktifitas sehari-hari dan mereka ingin kembali ke alam bebas (back to nature) menikmati keindahan alam pedesaan, pegunungan, pantai serta menikmati atraksi budaya serta nilai-nilainya. Mereka tidak temui itu di kota atau negara asal mereka.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More