NTT dalam Gerakan Literasi Sekolah
Oleh: Albertus Muda, S.Ag (Guru Honorer SMA Negeri 2 Lewoleba-Lembata-NTT)
Literasi Era Digital
Seyogyanya di era digital ini, masyarakat semakin aktif membaca dan produktif dalam menulis karena berbagai fitur tersedia. Berbagai buku bisa didapatkan di perpustakaan maupun dalam bentuk buku elektronik atau e-book. Tinggal kesediaan hati dan mematangkan kemauan untuk membaca dan terus memotivasi bahkan memaksakan diri untuk mulai menulis.
Berbagai media sosial memberikan tawaran yang tak kalah menarik. Kerap tanpa disadari, kita menghabiskan waktu untuk berselancar di facebook, whatsApp group atau IG dan twitter. Olehnya, waktu senggang untuk membaca jangan sampai hilang di tengah aktivitas rutin kita. Sebab konsekuensinya tentu akan kita tuai dimana kita merasa gamang menulis. Mengalami kebingungan memulai dari mana dan kapan mengakhiri sebuah tulisan.
Dengan demikian, membaca sambil membuat catatan kecil untuk dijadikan acuan dan referensi untuk menulis mesti menjadi kegiatan yang wajib dan rutin. Hanya dengan membaca berulang-ulang, para siswa dapat membandingkan materi-materi yang dipelajarinya hingga memahami dan memudahkan untuk belajar sesuai gaya belajar siswa secara personal. Demikian juga, hanya dengan membaca, seorang guru atau masyarakat umum dapat menemukan ide atau gagasan baru untuk menulis apa saja sesuai konteks penulis.