Merindukan Solidaritas Institusi Gereja se-NTT

Saya amati dari jauh, jelas pastor Watun.  Saya melihat bahwa belum ada suatu suara kesepakan dari para Uskup Nusa Tenggara Timur menyangkut tambang.  Mereka sepertinya berdiam diri. Saya kira gereja perlu tampil sebagai institusi sehingga dia lebih dipercayai, tegasnya.

Namun, saya cukup curiga bahwa dibali kelompok yang begitu vocal dalam gereja terhadap persoalan dalam masyarakat, ada juga yang cepat berkompromi dengan pemerintah, ada juga yang mungkin juga berkolaborasi dengan pemerintah, kritik pastor Watun.

Pastor Fidelis selanjutnya menilai, “belum ada kesatuan dalam memperjuangkan kepentingan bersama tersebut karena disana mungkin gereja belum steril dari kepentingannya dalam tanggungjawab sosialnya”.

“Saya mengharapkan bahwa kedepatannya kalau gereja mau supaya menjadi jembatan pengganti untuk jembatan yang telah putus dalam hal ini anggota DPR yang tidak setia pada identitasnya yang lupa akan identitasnya yang mungkin tampil sebagai pemerintah dari pada sebagai wakil rakyat” Gereja secara institusi tampil secara bersama dengan suara yang sama untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat, soal-soal seperti tambang.

BACA JUGA:
Merdeka Belajar Ciptakan Kebebasan Berpikir, Inovasi, dan Kreasi Para Guru
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More