Menggugat Fenomena “BAPER” Dalam Diri Figur Publik

Kembali kepada “fenomena baper.” Kata “baper” ini sesungguhnya bukan merupakan bahasa resmi. Tetapi kata ini seringkali muncul dari ketidaksengajaan dalam berkomunikasi dengan sesama dan sering muncul dalam perkacakapan para remaja. Artinya pun dapat berbeda-beda bagi setiap orang dan yang pasti bahwa “baper” selalu mengartikan sesuatu yang negatif. Ada suatu akibat yang sering muncul kalau seseorang baper yaitu kurang bersemangat (bad mood) untuk melakukan sesuatu. Atau akibat yang lebih parah ialah Quipperian dapat membuat seseorang cenderung negative thinking serta mudah kecewa terhadap orang lain.

Jika kita bertolak kepada persoalan mendasar tentang fenomena baper dalam diri si anggota Dewan, maka kita dapat melihat serta memberikan penilaian secara logis sesuai dengan kata “baper”  itu sendiri, sesuai dengan makna kata baper yang sesungguhnya. Sekali lagi bahwa ini tidak ada kaitannya dengan persoalan politik si anggota Dewan. Tetapi lebih kepada kelainan afeksi yang kemudian membuatnya terjerumus ke dalam sebuah persoalan yang diciptakannya sendiri. Hanya karena diminta untuk membelikan es batu, lalu ia menanggapinya sebagai sebuah persoalan yang serius dan menilai kalau itu tidak pantas untuk dilakukan oleh perawat tersebut. Pada satu sisi, ia merasa bahwa tindakan tersebut mengandung penghinaan bagi dirinya, apalagi ia adalah seorang anggota Dewan, tentu membuat ia malu. Di sisi lain, bahwa perawat tersebut menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat dan ia melayani anak dari si anggota dewan tersebut yang kebetulan pada saat itu sedang sakit. Tentunya permintaan perawat agar dibelikan es batu masih sangat relevan karena akan digunakan untuk mengompres anaknya. Maka sebagai orang tua dari si anak, seharusnya ia melakukan itu dengan tulus hati dan kasih sayang, bukannya memberikan penilaian negatif yang cenderung memojokkan kinerja si perawat. Sekali lagi ini bukan persoalan politik melainkan karena “baper”.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More