Mengapa Gereja Mati-Matian Miliki Nangahale?

Oleh P. Dr. Alexander Jabadu, SVD, Dosen IFTK Ledalero.

Tanah Nangahale dibeli untuk menanam Ubi dan piara babi, sapi, ayam guna menysuplai sendiri makan-minum bagi para calon missionaris, imam diosesan Senusa-tenggara, di Ritapiret.

Dan tanah Patiahu juga dibeli dari perusahaan Belanda untuk menanam ubi, piara sapi, babi, ayam untuk isi usus alias untuk suplai makan minum dari para calon missionaris SVD (bagi misi Gereja sedunia) di LEDALERO.

Dari studi tentang model karya misi tarekat-tarekat religius, hanya SVD yang punya strategi misi seperti ini yang diwariskan dari St. Arnoldus Janssen.

Sewaktu St. Arnoldus Janssen mencari tempat untuk rumah Mahasiswa SVD Jerman yang mau belajar teologi di Kota Roma, banyak orang tawarkan rumah di sekitar Vatikan. Bapa Arnoldus tidak mau. Sebaliknya dia memilih lahan luas di hutan yang berada di luar tembok kuno kota Roma (FUORI DI MURO) yang menjadi Pusat Jenderalat SVD sekarang ini.

Di Roma, mungkin hanya SVD saja yang mempunyai rumah dengan pekarangan yg luas sampai ada hutan cemara di sekelilingnya dan dilindungi sebagai salah satu paru-paru kota Roma.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More