Mengapa Gereja Mati-Matian Miliki Nangahale?

Oleh P. Dr. Alexander Jabadu, SVD, Dosen IFTK Ledalero.

Hal yang sama dengan Techny sebagai pusat rumah misi SVD di Amerika Serikat (AS), tidak memilih kota Chicago (kota besar kedua di AS setelah New York tapi pilih TECHNY sebuah tempat hutan saat itu yang letaknya 30 km di luar kota Chicago), Seminari Tinggi pertama di Flores tidak pilih kota Bajawa tapi pilih Hutan Mataloko, tidak pilih Maumere tapi pilih Nita di Ledalero, untuk Seminari menengah tidak pilih kota sumpek Larantuka tapi pilih Hutan luas di Hokeng, tidak pilih Atambua tapi pilih hutan Lalian/ Nenuk, tidak pilih kota Ruteng tapi pilih hutan lembah Kisol dst.nya.

Tujuannya apa? Jawabannya adalah agar bisa memiliki tempat yang luas untuk menanam Ubi, memelihara babi, sapi, serta ayam sendiri sehingga bisa membiayai karya misi Allah sambil harapkan hati dermawan dari umat.

Tanah Nangahale dan Patiahu, sebelum berstatus tanah HGU pasca Indonesia merdeka 1945, tanah itu sudah dibeli SVD dengan uang GULDEN (mata uang Belanda waktu itu) dari perusahaan Belanda untuk kepentingan missio Dei (misi Allah).

BACA JUGA:
Umat Lingkungan XII Paroki Santo Thomas Morus Berpartisipasi Aktif Sukseskan Pelaksanaan Sinode II Keuskupan Maumere
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More