Kelima, dahsyatnya kekuatan doa.
Nabi Ibrahim termasuk salah satu nabi yang doa-doanya banyak diabadikan di dalam al-Qur’an. Doa merupakan senjata bagi orang beriman begitu kutipan dari Sabda Nabi Muhammad SAW. Di dalam doa ada keyakinan juga tawakal yang dengannya seseorang optimis akan terwujudnya keinginan, cita-cita dan harapan. Disamping itu juga, manusia di dalam hidupnya pasti akan mendapati berbagai macam problem, adakalanya problem itu bisa diselesaikan dengan cara-cara rasional, namun tidak dapat dipungkiri ada problem yang hanya bisa diselesaikan lewat cara-cara yang irasional. Pada saat itulah manusia membutuhkan kepada Yang Maha kuat dan doa adalah salah satu cara terhubungnya seseorang kepada Yang Maha Kuat tersebut.
Diantara doa-doa Nabi Ibrahim yang berhubungan dengan kepentingan bagi anak dan keturunannya yaitu : Doa memohon untuk dikaruniai keturunan (QS 37 : 100), doa agar keturunannya terhindar dari kemusyrikan (QS 14 : 35), doa memohon agar keturunannya menjadi ahli sholat (QS 14 : 41-42), doa agar dijadikan negeri tempat tinggalnya aman dan berkecukupan (QS 2 : 126), dan lain sebagainya. Tentu bagi kita ini adalah sebuah contoh, bagaimana tidak? Beliau (Nabi Ibrahim) seorang Nabi yang sangat dekat dengan Allah SWT, saking dekatnya dia diberi gelar kholilullah (Teman/kekasih Allah), masih memanjatkan doa-doa kepada Allah SWT. Nah kita yang bukan siapa-siapa, mengapa tidak mau berdoa kepada Allah SWT?