
Lempang Paji Kusayang, Lempang Paji-ku Malang
Oleh Walburgus Abulat (Wartawa Pojokbebas & Florespos.net, dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati)
Tak percaya, ayo mari kita buktikan. Coba Anda mencari atau mengetik di Google Lempang Paji. Usai mengetik, kita menemukan Nama Lempang Paji di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Juga di sana muncul peta yang menyebutkan tiga nama yakni Waroekia, longkas, dan Leda.
Nama Kampung Lempang Paji dengan Bahasa Rembongnya memang memiliki keragaman budaya yang sangat unik. Keunikannya membuat salah satu dosen Universitas Nasional Singapura Maribeth Erb melakukan penelitian di sana pada era 90-an.
Hasil penelitian Dosen ini di antaranya terpublikasi dalam buku berjudul “Rituals of Respect in Rembong Manggarai Eastern Indonesia”.
Buku ini bercerita tentang aneka kehidupan sehari-hari warga tentang adat istiadat, pertanian, khususnya pertanian jagung dan padi, dan tentang keseharian warga yang dinilai sangat unik dan khas.
Keunikan Bahasa Rembong dan adat istiadatnya juga menarik minat RP. A.J. Verheijen (Regio SVD) untuk menulisnya yang dibukukan dengan judul Adat Istiadat Orang Rembong di Flores Barat (Regio SVD 1977).