
Lempang Paji Kusayang, Lempang Paji-ku Malang
Oleh Walburgus Abulat (Wartawa Pojokbebas & Florespos.net, dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati)
‘Love at the first sight-Cinta pada pandangan pertama. Demikian satu adagium bermakna yang terpahat dalam hati saya ketika untuk pertama kali tiba di Lempang Paji, sebuah Kampung Tua bernilai sejarah di Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT pada Sabtu 8 Februari 2025.
Saya berada di sana mendampingi Pastor Paroki Reo RD. Mansuetus Hariman yang juga putra Lempang Paji untuk menghadiri acara serah terima Pastor Paroki Baru Lempang Paji RD. Roby Mbongor. Pelantikan dilakukan oleh Vikep Reo RD. Herman Ando yang juga Administrator Paroki Lempang Paji selama 6 bulan bertugas di sana. Turut hadir dalam pelantikan ini imam senior kelahiran Lempang Paji RD. Max Haber.
Saya merasa lega saat tiba di kampung ini meskipun sebelumnya sempat menguras tenaga melewati ruas jalan yang mengalami kerusakan parah dari Pertigaan Watu Nggong, Ibu Kota Kecamatan Congkar ke Kelurahan Lempang Paji yang mencapai puluhan kilometer.
Kendaraan roda empat milik Romo Mansuetus Hariman yang kami gunakan saat itu sering bergulat dengan medan yang sulit yang membuat perjalanan kami tersita waktu mencapai 4,5 jam (waktu normal ditempuh sekitar 3,5 jam).