
Namun, dari kenyataan secara lebih mendalam seharusnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitas agar bisa diihat performance guru kita di dalam melaksanakan tugas secara optimal. Bukan saja, diukur dari data jumlah guru bersertifikat pendidik saja, namun perlu diamati dalam penggunaan sarana prasarana belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah. Butuh waktu yang cukup untuk meneliti.
Sebagai sebuah contoh, banyak guru kita gagal dalam ujian kompetensi guru untuk mengikuti ajang program sertifikasi dengan metode aplikasi dan penguasaan IPTEK yang masih up to date. Banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih. Dimana kelemahannya?
Tantangan teknologi dan informasi kedepan sangatlah berat kalau kita kurang mengakses setiap informasi terbaru, yang begitu cepat seperti sambaran angin Siklon Seroja 99 yang menyerang wilayah kita awal April 2021 lalu.
Mampukah komunitas Guru Penggerak Manggarai Barat untuk mendongkrak mutu guru dan mutu pendidikan, mutu proses pembelajaran dan persiapan administrasi yang sesuai dengan acuan dan pedoman Badan Standar Nasional Pendidikan ?