Kartini 4.0: Saat Teknologi Bisa Jadi Pembebas atau Penjara Perempuan (Sebuah Refleksi di Hari Kartini)
Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
Ketiga, Mengedepankan Keamanan Digital
Teknologi juga membawa ancaman baru, seperti pelecehan daring, eksploitasi data, dan tekanan sosial dari media digital. Perempuan harus dibekali dengan pengetahuan untuk melindungi diri mereka dari ancaman ini, termasuk kesadaran akan keamanan cyber, perlindungan data pribadi, serta strategi menghadapi cyberbullying. Platform digital juga harus bertanggung jawab dalam menciptakan ruang daring yang aman dan bebas dari kekerasan berbasis gender.
Keempat, Memberdayakan Perempuan dalam Ekonomi Digital.
Perempuan harus didorong untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat pemberdayaan ekonomi, bukan sekadar konsumsi. Program pelatihan wirausaha digital, dukungan bagi usaha kecil perempuan, dan akses ke platform e-commerce dapat membantu mereka membangun bisnis yang mandiri dan berkelanjutan.
Kelima, Menghapus Stereotip dan Bias di Dunia Digital
Media sosial dan teknologi sering kali memperkuat standar kecantikan yang tidak realistis atau membatasi representasi perempuan dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Pendidikan dan kampanye kesadaran harus dilakukan untuk memastikan perempuan memiliki kebebasan berekspresi tanpa tekanan sosial yang membatasi.