Ibu Tersayang (Puisi)
Oleh: Yoakim Y. Mario Leu, Institute Keguruan dan Teknologi, Waibalun-Larantuka
Kita harus setia berjaga-jaga
Karena kesetianlah
Yang memberi arti perjuangan sepenanggungan
Rasa-rasanya dinia ini, kekasih
Amatlah elok dengan bahagia sederhana
Tanpa menghirau suara-suara luar sana
Yang ingin merampas mekar bunga cinta
Dengan mata pena di atas helai-helai kertas
Ku ajak api, air, tanah, dan udara
Menjadi saksi tulisan
Nyawamu yang senyawa dengan nyawaku, kekasih.
CURHATAN
Ma…
Getar hatiku menjalani Lorong-lorong waktu
Dingin malam menusuk dalam hampa hati
Langit bertabur bintang-bintang
Tetapi aku kehilangan fitrah.
Ma…
Aku hanyut di padang sabana
Terlantar dilautan pasir merana
Aku takut, aku gemetar
Sebab hidup begitu fana.
Ma…
Kristal-kristal asmara belum dapat kubedakan
Apakah hanya sekadar hiasan
Yang belum sempat selesai terurai
Ataukah sekadar hiasan melengkapi busa-busa mulut?
Ma…
Aku …merasa gagal menyusun kata
Sehingga kesederhanaan prosa
Dan lantunan bait-bait puisi
Belum mendapat peluk.
Ma…
Sukmaku terus-terus
Mengolah rasa dengan menulissajak-sajak
Agar langit badanku dapat bertemu dengannya
Dan bersatu dalam satu jiwa cinta.