Gim Online dan e-Sport Jadi Subsektor Menjanjikan di Era Digital

Beberapa sekolah menengah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Bengkalis, di antaranya: SMPN 2 Talang Muandau, SMPN 1, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 8, SMPN 9 Bathin Solapan, SMAN 2 Bukit Batu, SMPN 1, SMAN 1 Siak Kecil, SMPN 1 Bukit Batu, SMPN2 dan SMAN 11 Mandau, dan SMAN 3 Pinggir.

Dari perspektif berbeda, dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) Deny Yudiantoro mengingatkan akan bahaya kecanduan bermain gim.

Bahaya kecanduan gim bisa insomnia, anti-sosial, agresif, males, terpapar radiasi, otak tidak berkembang, dan gangguan pendengaran.

”Meski begitu, e-Sport juga bermanfaat bagi siswa untuk melatih fokus, daya ingat dan navigasi, komunikasi bahasa asing, jiwa sportivitas, dan pengambilan keputusan yang strategis,” imbuh Deny Yudiantoro.

Sementara, Instruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional Wedi Hartoyo menyebut ada banyak jenis aplikasi gim online di ranah digital.

Meski begitu, ia berpesan agar para siswa memainkan permainan yang sesuai dengan budaya Indonesia dan nilai-niai Pancasila.

BACA JUGA:
Kemajuan Teknologi Mesti Dibarengi Kompetensi Cakap Digital
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More