Gadamer  –  Heidegger

Oleh Dr. Fitzerald Kennedy Sitorus** 

Nah, Natorp menganjurkan agar Gadamer menulis disertasi mengenai Fichte (pengikut sekaligus pengkritik Kant). Gadamer menerima saran Natorp dan ia mulai membaca tulisan-tulisan Fichte. Tapi rupanya Gadamer menempuh pintu yang salah menuju Fichte. Ia mulai mempelajari Fichte dengan membaca kumpulan surat-surat Fichte kepada istrinya. Mungkin maksud Gadamer agar ia dapat lebih baik menangkap  alam pikiran Fichte. Tapi hasilnya adalah ia tidak tertarik lagi menulis disertasi tentang Fichte. Tidak dijelaskan masalah apa yg membuat Gadamer tidak tertarik lagi mendalami Fichte setelah ia membaca surat-surat filsuf ini.

Gadamer akhirnya mengatakan kepada Natorp bahwa ia lebih tertarik menulis disertasi tentang Plato. Dan akhirnya Gadamer memang menyelesaikan disertasi tentang Plato, yang berjudul  “Hakikat Selera dalam Dialog-Dialog Plato”.

Setelah lulus, Gadamer kemudian berniat mau menulis habilitasi (disertasi kedua yang harus ditulis kalau orang ingin menjadi profesor di universitas), karena waktu itu ia tidak tahu mau ngapain setelah lulus doktor. Kebetulan pada saat itu Heidegger datang menjadi profesor ke Marburg, dan sebagaimana para mahasiswa lainnya, Gadamer juga sangat terpikat pd Heidegger. Gadamer melihat bahwa filsafat memperoleh orientasi baru dengan pertanyaan-pertanyaan tentang Ada yang diajukan oleh Heidegger.

BACA JUGA:
Artis Maudy Ayunda Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia 2022
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More