Estetika Caci dan Ekofeminisme

Oleh: Charles Jama (Dosen Seni Universitas Nusa Cendana)

Ketiga, nyanyian dan pekikikan (paci). Nyanyian yang dilantunkan oleh pemain Caci menampilkan syair tentang estetika ekofeminisme. Demikian juga paci yang dipekikkan mengekspresikan estetika ekofeminisme. “Lambu koe toe..ko toe..ko toe laku mbarum enu e..
Labar ko toe..ko toe..laku natas’m enu e”. Syair lagu ini berisi tentang seorang pemain Caci yang berkeinginan untuk mengunjungi dan bermain di rumah dan halaman kampung. Syair (goet) lagu ini adalah metafora tentang ruang ekofeminisme. Ruang yang memberi kehidupan bagi alam semesta. ***

BACA JUGA:
Kerusakan Alam dan Cerita Keruntuhan Peradaban Masa Lalu
Berita Terkait
1 Komen
  1. John Hagun berkata

    SalutKaee..👍🤝🌹☕📖

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More