
Pada 2020, World Happiness Report (WHR) untuk pertama kalinya mengeluarkan satu bab khusus mengenai korelasi antara lingkungan dan kebahagiaan.
Laporan itu menegaskan kembali temuan sejumlah peneliti sejak 1980an (Ulrich, 1984 dan 1991. Van den Berg, 2010) bahwa eksposure yang positif terhadap alam mendatangkan kebahagiaan.
Dikatakan dalam laporan WHR bahwa peningkatan ukuran partikel polusi pada udara mengurangi kebahagiaan hidup.
Sebaliknya, mereka yang hidup dekat dan berinteraksi aktif dengan bentang alam yang indah mengakumulasi kebahagiaan lebih besar. Laporan ini sekali lagi mengkonfirmasi pentingnya ekologi kegembiraan.
Bahwa kualitas hidup mereka yang mengalami alam yang berkualitas, lebih baik daripada orang yang terpenjara oleh suntuknya polusi perkotaan.
Lebih dari itu, alam yang indah menyediakan semacam pelepasan untuk perasaan-perasaan negatif yang tidak berefek sosial.
Artinya, rasa marah, cemas, ketakutan tidak diekspresikan (dilampiaskan) secara sosial yang ketika itu dilakukan akan menimbulkan keretakan sosial seperti putusnya persahabatan, permusuhan, dan seterusnya