Erich Fromm: Ciri Manusia yang Cinta pada Kematian dan Kehidupan

Biofilia dapat ditemukan dalam orientasi tindakan yang produktif. Ia lebih suka membangun, dari pada menahan, ia juga lebih mencintai petualangan dalam hidup, ia melihat keseluruhan, bukan bagian-bagian tertentu saja. Ia ingin dibentuk dan dipengaruhi oleh cinta, rasio dan teladan, bukan paksaan. Ia menikmati hidupnya dan seluruh pengejawantahannya, bahkan bukan hanya kebahagiaan belaka.

Para biofilis memiliki batasan etika tentang kebaikan dan kejahatan dengan sangat jelas. Kebaikan adalah semua yang berbakti kepada kehidupan, sedangkan kejahatan adalah semua yang berbakti pada kematian. Kebaikan adalah penghormatan kepada kehidupan, serta pada semua hal yang memberi nilai tambah bagi kehidupan, dan pertumbuhan.

Kebajikan para bifilis, tulis Fromm, adalah bukan sebuah tindakan pemaksaan pada dirinya sendiri untuk melakukan kebaikan dan menahan diri untuk melakukan kejahatan. Kebajikan seorang biofilis sebaliknya semata-mata didorong oleh ketertarikannya pada kehidupan dan kegembiraan.

Upaya moralnya termuat dalam penguatan rasa cinta pada hidup. Untuk hal ini, jelas Fromm, orang biofilis tidak akan tenggelam pada perasaaan menyesal dan perasaan bersalah yang pada akhirnya menimbulkan kesedihan dan kebencian pada diri sendiri. Ia selalu mawas, dan cepat berpaling pada kehidupan dan berupaya melakukan kebaikan.

BACA JUGA:
Dendangkan Sorry Would Go Along Way , Elfrida Maure Alor Bikin Juri Idol Terpukau  
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More