Djoko Tjandra Berpetualang dan Berbisnis sejak Usia 17 Tahun

Tiga tahun berselang, tepatnya 1978, ia berperan sebagai ahli untuk PT Jaya Supplies Indonesia, anak perusahaan Group Pembangunan Jaya. Ia mendapat proyek dari Departemen Perindustrian, Pertamina, dan PLN.

Pada tahun 1979-1981 ia membangun PLTU Belawan, perluasan kilang minyak Balikpapan, Proyek Dumai Hydrocracking Complex di Balikpapan, Kilang Minyak Cilacap, dan Pupuk Kaltim di Bontang.

Lalu, tahun 1983 ia merambah masuk ke bisnis property dan perkantoran. Djoko Tjandra membangun Gedung Lippo Life,Kuningan Plaza, Serta BCA Plaza.

Ia kemudian menggandeng Yayasan Dana Pensiun BRI yang memiliki lahan di Jalan Jenderal Gatot Subroto dan di Jalan Jenderal Sudirman.

Dengan pola BOT (build operate transfer) ia membangun Gedung BRI II dan Gedung Mulia Tower dengan masa sewa selama 30 tahun. Setelah itu, lahan Departemen Kehakiman digarapnya menjadi Mulia Center dengan hak pengelolaan selama 22 tahun.

Proyeknya yang termegah adalah Mal dan Kondominium Taman Angrek, dengan delapan tower apartemen 36 lantai, dan pusat perbelanjaan enam lantai, sehingga mencetak rekor sebagai shopping center terbesar di Asia Tenggara dengan luas 120.000 meter persegi.

BACA JUGA:
Uskup Maumere  Utus 440 Peserta Sinode II  Bertolak ke Tempat yang Dalam Merawat Kehidupan
Berita Terkait
1 Komen
  1. Yohanes Marto berkata

    Petualangan Panjang Djoko Tjandra Mulai dari Jakarta, Papaua, sampai ke Australi hingga ditahan di Mabes Polri.

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More