Dari Kapur ke Klik: Bagaimana Teknologi Mengubah Paradigma Pendidikan Global (Bag.I)

Oleh: Hans Chandra, Guru Penggerak & Aktor Awan Penggerak

 

Platform seperti Udemy, edX, dan Coursera menawarkan ribuan kursus yang dapat diakses kapan saja oleh siapa saja. Siswa dapat memilih topik yang menarik minat mereka dan belajar sesuai dengan kecepatan mereka. Menurut laporan dari Babson Survey Research Group, pada tahun 2019, sekitar 33% siswa pendidikan tinggi di Amerika Serikat telah terdaftar dalam setidaknya satu kursus daring. Ini menunjukkan bagaimana pembelajaran fleksibel telah menjadi pilihan utama bagi banyak siswa yang ingin meningkatkan keterampilan mereka tanpa harus mengorbankan pekerjaan atau waktu pribadi.

 

Fleksibilitas ini juga membantu mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Siswa dengan gangguan belajar atau keterbatasan fisik dapat belajar dengan cara yang paling nyaman bagi mereka, menggunakan alat bantu teknologi seperti teks suara, pembaca layar, atau video dengan teks.

 

  1. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi dalam Pembelajaran

Teknologi membuka pintu bagi pendekatan baru yang lebih kreatif dalam pembelajaran. Dengan alat-alat seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), siswa dapat merasakan pengalaman belajar yang imersif. Misalnya, dalam mata pelajaran sejarah, siswa dapat mengunjungi reruntuhan Mesir Kuno melalui headset VR, atau dalam pelajaran biologi, mereka bisa melihat anatomi tubuh manusia dengan menggunakan AR.

BACA JUGA:
Siapkan SDM Unggul, Pemerintah Siapkan Anggaran untuk Pendidikan 20 Persen dar APBN
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More