
Ternyata kera-kera sedang berpesta-pora berebut jagung-jagung muda. Menarik bahwa Kera-kera itu mengupas jagung itu langsung dari pohonnya. Kulit jagung tidak mereka bawa, melainkan hanya membawa isi jagung saja secara utuh. Mereka membawanya dengan cara memasukkan tongkol-tongkol jagung itu ke dalam mulut mereka. Ternyata mulut Kera-kera itu merupakan kantong raksasa yang bisa memuat beberapa tongkol jagung sekaligus. Lazarus tidak memberi informasi yang jelas dan rinci tentang hal itu. Yang jelas ialah bahwa mulut kera itu sangat penuh. Pipi sebelah kiri dan pipi sebelah kanan menonjol karena di dalamnya penuh dengan jagung-jagung yang masih utuh. Dalam hal ini monyet-monyet itu adalah “pencuri” yang sangat efektif dan efisien.
Mengancam Memukul Monyet Yang Terjebak
Melihat dan menyadari hal itu, maka mulailah si Laza berteriak-teriak mengusir kera-kera itu sambil mengajak anjingnya untuk ikut mengeluarkan suaranya untuk mengusir atau setidaknya menakut-nakuti rombongan kera tersebut. Alhasil, Lazarus berhasil mengusir sebagian besar monyet itu kembali ke hutan. Sampai akhirnya ia berhasil melihat satu ekor yang masih bertahan dan tidak segera berlari. Lazarus bersama anjingnya mendekati monyet itu. Ternyata itu adalah monyet jantan yang berukuran besar. Hampir sama besar dengan ukuran si Laza yang masih kecil. Tetapi si Lazarus tidak ketakutan.