
Selain burung, ada juga babi hutan yang juga ada banyak di sekitar kebun orang-orang Nampe tersebut. Binatang yang satu ini hanya keluar di malam hari saja. Ia termasuk binatang malam. Walaupun populasi motang ini tidak banyak, tetapi daya rusak mereka cukup tinggi. Dengan moncong dan taringnya mereka bahkan bisa merusak pagar yang tampak kokoh sekalipun.
Menghalau Gerombolan Monyet
Akhirnya ada kera atau kode dalam bahasa Manggarai. Selanjutnya saya mau bercerita mengenai kera-kera ini. Temanku Lazarus mempunyai pengalaman yang sangat unik dan menarik berkaitan dengan monyet-monyet ini. Biasanya monyet-monyet menyerbu masuk ke dalam kebun jagung di siang hari. Mereka menyerbu masuk dalam sebuah rombongan dengan jumlah yang sangat besar, mencapai puluhan ekor. Jadi, serbuan monyet-monyet juga menjadi bencana besar bagi kebun-kebun orang-orang Nampe dan setiap kebun yang dibuka di dekat hutan-hutan pegunungan.
Pada suatu hari, si Lazarus Numbuat yang kecil ini sedang bertugas menjaga kebunnya dari serbuan monyet-monyet itu. Ia tidak bisa menghindar dari tugas itu. Sebab ayahnyalah yang telah menyuruhnya untuk melakukan tugas tersebut. Ia tidak boleh menghindar sebab dialah anak yang tertua. Dia harus berani. Maka dia pun menjaga kebunnya. Sekitar jam 1 siang, sesudah makan siang di pondoknya yang terletak di tengah kebun, ia berjalan ke pinggir kebunnya yang berbatasan langsung dengan hutan. Ia berjalan sambil memegang parang pendek dan sebuah tongkat kayu. Anjingnya yang kecil juga ikut menemani dia. Sesampai di pinggir kebun ia mendengarkan bunyi keributan.