
Butuh Komitmen Bersama Cegah Kejahatan Perdagangan Manusia di Indonesia
Oleh Bruder Yulius Sudir, SVD*(Koordinator JPIC Keuskupan Agung Samarinda, Kalimantan Timur)
Keempat, Pemerintah harus memperbaiki sumberdaya manusia khsusnya di desa-desa.
Sumberdaya manusia yang berkualitas tidak mudah terpengaruh atau terbawa arus oleh berbagai informasi yang kebenarannya tidak pasti.
Sebaliknya sumberdaya manusia yang rendah akan mudah menjadi korban TPPO karena tidak menggunakan cara berpikir yang benar, pengetahuannya sangat terbatas.
Kelima, Sosialisasi tentang bahaya kejahatan TPPO harus secara terus-menerus dilakukan baik di sekolah-sekolah, kelompok-kelompok kategorial dan masyarakat di wilayah yang sangat rentan dengan kejahatan TPPO.
Sosialisasi kepada kelompok-kelompok kategorial sangat penting karena kelompok ini membatu kelanjutan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya kejahatan TPPO.
Masyarakat yang ada di pelosok-plosok di seluruh wilayah Indonsia mungkin pengetahuan mereka tentang Tindak Perdagangan orang (TPPO) sangat minim bahkan mungkin sama sekali tidak tahu.
Sehingga ketika ada orang atau sekelompok orang yang datang menawarkan pekerjaan ke luar negeri atau dalam negeri dengan gaji yang cukup besar mereka langsung menjawab ‘ya’ tanpa berpikir kritis, benar atau tidak.