Bersilat Kata dan Cinta Uang

Porat Antonius dalam bukunya Vertikalitas Otak dan Peringkat Humanitas Manusia menjelaskan dan mengembangkan satu tipe kecerdasan manusia yaitu kecerdasan beriman. Porat Antonius menegaskan bahwa kecerdasan beriman itu merupakan kecerdasan yang setidaknya mencakup empat hal.  Pertama, kecerdasan beriman berarti  mengerti dan memahami apa yang menjadi kehendak Allah atas Manusia dan atas dunia. Kedua, kecerdasan beriman juga berhubungan dengan memahami kehendak Allah atas tujuan hidup manusia atau tujuan dunia. Ketiga, kecerdasan beriman juga berhubungan dengan kapasitas tanggung jawab manusia dalam memelihara dunia dan kehidupan manusia sendiri sesuai dengan tujuan yang dikehendaki Allah. Keempat, kecerdasan beriman merupakan kecerdasan berdialog interaktif dengan Allah. Dalam hal ini, gagal beriman sama saja dengan kurang cerdas alias bodoh karena tidak mampu menggunakan otaknya sebagai organ yang mendasar pada manusia untuk memahami tentang tujuan hidupnya. Singkatnya ketidaktahuan akan pengetahuan yang baik dan benar sesuai gambaran konsep kecerdasan beriman menunjukan bahwa seorang manusia telah mengalami disfungsi otak karena pengetahuan tentang baik dan benar sudah diwariskan Allah dalam diri setiap pribadi manusia.

BACA JUGA:
Pengacara Marsel Ahang, Atas Nama Ahli Waris Tanah 7 Ha di Pulau Rinca  Mensomasi Balai Taman Nasional Komodo
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More