Bersilat Kata dan Cinta Uang

Kasus-kasus dimana orang menggadaikan dirinya untuk uang, amatlah banyak. Rupa macam muslihat untuk memburu uang. Dari yang paling kasar seperti penodong jalanan hingga korupsi raksasa yang bersembunyi di balik administrasi dan sistem kekuasaan. Pelakunya tidak sedikit yang beragama Kristen, pengikut Yesus Kristus yang jelas menentang berhala pada harta duniawi, selain kepada Allah.

Seorang tokoh penting dalam Kristen awal, Timotius  mengingatkan bahwa akar segala kejahatan adalah cinta uang (1 Tim 6 : 10). Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai duka. Seperti dikatakan Timotius, “tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan” (1 Tim 6 : 9)

Pesan Timotius mengadung dua makna. Pertama, cinta uang menyimpang dari iman.  Menurut Wikipedia, iman adalah rasa percaya kepada Tuhan. Iman sering dimaknai “percaya” (kata sifat) dan tidak jarang juga diartikan sebagai kepercayaan (kata benda).  Dalam konteks ini, cinta uang menyimpang dari iman dimaknai sebagai kurangnya rasa percaya kepada Tuhan sebagai sumber hidup dan kepada diri sendiri yang telah diberikan kekayaan pengetahuan oleh Allah untuk menentukan pengetahuan yang benar. Ketika gagal mengenal pengetahuan yang benar maka dapatlah dikatakan bahwa dia gagal memahami dirinya sebagai manusia dan hakikat kemanusiaannya.

BACA JUGA:
Mewujudkan Pengadilan Sebagai Oikos
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More