Berani Mengkritik

Oleh Arnoldus Nggorong, Alumnus STFK Ledalero, tinggal di Labuan Bajo

Namun Yesus tidak pernah menggunakan cara-cara premanisme menanggapi kritik yang ditujukan kepada-Nya. Dia selalu berhasil mematahkan argementasi lawan-lawannya dalam setiap perdebatan. Yesus menunjukkan kewibawaan sebagai tokoh yang datang dengan semangat cinta kasih yang radikal, tidak melihat lawan debat sebagai musuh.

Dengan kata lain, Yesus tidak memiliki musuh. Malah sebaliknya, Dialah yang dipandang oleh lawan-Nya sebagai musuh yang harus disingkirkan dengan pelbagai cara, dan itu tampak dalam kematian Yesus di kayu salib.

India mempunyai Mahatma Gandi, Afrika Selatan memiliki Nelson Mandela yang juga adalah figur yang turut menginspirasi dunia dalam hal menanggapi kritik dan penganiayaan terhadap dirinya. Di Indonesia dapat pula ditemukan dalam diri Sutan Sjahrir, Haji Agus Salim, Gus Dur, misalnya.

Penutup

Dengan deskripsi ringkas di atas, kritik dalam bentuk apa pun, termasuk yang paling menyakit, adalah perlu dan suatu keharusan, lebih-lebih lagi bila kritik itu dikaitkan dengan jabatan publik.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More